KETUA STISIP BUKA PELATIHAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN DI DESA BANGKUYUNG
PANDEGLANG.- Ketua STISIP Banten Raya, Dr. Nasir, S.P., M.P membuka Pelatihan Manajemen Kewirausahaan bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu pengrajin emping di Desa Bangkuyung, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Rabu (08/09/2021). Kegiatan tersebut digelar oleh mahasiswa STISIP Banten Raya yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 2 yang dimotori Drs. H. Nurhasan, M.Pd sebagai Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
“KKM tahun ini berbeda dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, sebelum melaksanakan KKM, DPL dan mahasiswa harus melakukan asesmen di desa sasaran lokasi KKM yang disesuaikan dengan tema yakni ekonomi kreatif pada masyarakat. Dari hasil asesmen tersebut kemudian dipilih prioritas utama ekonomi kreatif yang akan dijadikan sasaran kegiatan kelompok KKM,” katanya.
Selanjutnya, kelompok melakukan pemetaan untuk menentukan intervensi program atau kegiatan (pendampingan) kepada masyarakat yang disesuaikan dengan kondisi, baik waktu maupun kapasitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok dan lembaga. “Para mahasiswa dan lembaga akan melakukan pendampingan selama KKM berupa kegiatan sesuai tema atau isu yang mereka pilih dan Rencana Tindak Lanjut atau RTL yang mereka buat. Lembaga akan menindaklanjuti RTL tersebut nantinya,” paparnya.
Nasir menjelaskan, RTL tersebut nantinya bisa diintervensi langsung oleh STISIP Banten Raya sesuai kemampuan lembaga atau berkoordinasi dengan stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. “Intinya, hasil KKM bukan sekadar lembaran kertas yang ditumpuk di ruang arsip kampus. Tapi harus ada tindaklanjutnya, diupayakan ekonomi kreatif yang ada pada masyarakat benar-benar menjadi sustainable livelihood atau matapencaharian yang berkelanjut, sesuai target Sustainable Development Goals 2030,” tandasnya.
Ketua STISIP Banten Raya juga berharap, hasil KKM tahun ini oleh masing-masing mahasiswa dilaporkan, baik secara tertulis maupun dipublikasikan di media internal kampus. “Alangkah lebih baiknya lagi kalau laporan tersebut dibuat dalam format artikel atau ilmiah dan dimuat di media massa, cetak maupun online,” pungkasnya.
DPL Kelompok 2, Nurhasan menyatakan telah menyetujui pilihan lokasi dan tema ekonomi kreatif di Desa Bangkuyung yakni pengrajin emping untuk dijadikan fokus kegiatan kelompok tersebut. “Saya berharap, harapan Pak Ketua STISIP Banten Raya agar terwujudnya sustainable livelihood pada masyarakat pengrajin emping di Bangkuyung ini terwujud,” ujarnya.***
Hai, ini sebuah komentar.
Untuk mulai memoderasi, mengedit, dan menghapus komentar, silakan kunjungi laman Komentar di dasbor.
Avatar komentator diambil dari Gravatar.